Sabtu, 27 Februari 2010

Misteri Batu Hajarul Aswad


Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet 
Bumi. Fakta ini telah diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika

Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjal ana n ke luar angkasa

dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : “Planet Bumi ternyata

menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam

radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya

21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan

tersembunyi di balik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut

berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka ‘ Bah. Yang mengejutkan

adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung), hal ini

terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut

masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini

memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka ‘ Bah di planet Bumi

dengan Ka ‘ bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area

yang bernama ‘ Zero Magnetism Area ‘ , artinya adalah apabila kita

mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak

akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara

kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih

lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan

gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka ‘ Bah, maka

seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan

ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu

tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musim di

negara Inggeris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka ‘ Bah) dan

pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan

berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu

diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa

anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.

Tidak ada komentar: